Komitmen Manusia Kita

Sudah 2 hari ini saya merasa kekeringan akan inspirasi untuk dituliskan, hingga kemudian mencari segala macam cara agar bisa membangkitkan ingatan - ingatan yang terkubur tentang perkataan para guru yang sedianya saya pandang menarik untuk dibagikan, namun malam ini berbeda, sungguh sangat berbeda, Allah membuat hamba takjub akan kebesaran-Nya, malam ini saya dikejutkan oleh banyak peristiwa tak terduga sebelumnya, mulai dari rezeki yang tiba-tiba, cerita tentang kampus, dan beberapa hal lainnya, saya tak ingin terburu-buru mengisahkan semuanya hanya pada satu artikel, tidak, saya ingin mencoba berbagi satu kisah saja di malam ini agar bisa fokus menghadirkan perasaan yang sedang saya alami, ketakjuban!
Perkenalan seorang dosen malam ini banyak memeberikan saya tamparan-tamparan kecil bagi saya pribadi, tentang sebuah komitmen, dunia keseharian beliau adalah pendidikan, begitulah Bapak 4 putri ini memulai, sebenarnya sebelum masuk dalam perkuliahan beliau, saya pribadi sudah sering bertemu, beberapa kali untuk persoalan bisnis, dan selainnya hanya sekilas bertukar lisan.
Perkenalan seorang dosen malam ini banyak memeberikan saya tamparan-tamparan kecil bagi saya pribadi, tentang sebuah komitmen, dunia keseharian beliau adalah pendidikan, begitulah Bapak 4 putri ini memulai, sebenarnya sebelum masuk dalam perkuliahan beliau, saya pribadi sudah sering bertemu, beberapa kali untuk persoalan bisnis, dan selainnya hanya sekilas bertukar lisan.
Perbedaan ketika bertemu secara personal dengan bertemu secara resmi dalam suatu forum pengajaran tampak sekali dalam benak saya. Pilihan - pilihan kata, cara beliau menarik perhatian forum, sampai perhatian beliau pada hal kecil yang terjadi sangatlah menarik untuk dicermati, sungguh saya berucap syukur pada Allah SWT yang telah menyadarkan hamba yang khilaf, bahwa disekeliling hamba adalah manusia - manusia penuh pengabdian. Dalam artian, lingkungan akademik kampus sederhana ini penuh dengan semangat, ide, dan kebaikan. Catat itu kawan - kawan kampusku!
Komitmen adalah kekuatan penuh untuk mempertahankan sebuah nilai beserta rencana kerja yang kita yakini sebagai Tujuan. Sebagai praktisi pendidikan, beliau tentu mempunyai tujuan, visi & misi untuk membangun sistem pendidikan yang mencerdaskan bagi generasi kami dan selanjutnya. Satu contoh adalah bagaimana menjadikan forum ajar-mengajar se-efektif mungkin membuat kelas yang aktif kondusif, para murid yang aktif membangun pikiran menganalisis berfikir, bukan kelas yang aktif destruktif, yang selama ini telah kita kenal dengan baik, kelas yang ribut ala pasar.
Kelas ala pasar ini rawan sekali dengan candaan yang berlebihan, terlebih bahkan menggunakan istilah dalam kamus dewasa, untuk memancing ramai kelas, khusus dalam hal dewasa ini, beliau mengomentari dengan cukup keras, pernah disuatu forum pendidikan yang beliau menjadi pemateri, beliau menghentikan salah satu penampilan peserta guru yang dinilai melenceng dan cenderung mengajak forum untuk tertawa dengan banyolan dewasa ala Pak Tua, " Cukuplah istilah porno diperdengarkan diluar sana, kita ini sudah dikepung oleh konten dewasa yang berlebihan, bahkan anak - anak kita pun tak lepas dari jejalan tak bermutu ini ", ucap beliau, " maka berhentilah Bapak/Ibu Guru sekalian membawa konten - konten dewasa yang sebenarnya tak perlu juga terbawa dalam suasana mengajar, karena ini adalah Dunia Pendidikan, kita bertanggung-jawab disini untuk membangun generasi yang hebat, bukan yang seronok ".
Terima kasih pada beliau atas perkenalan yang mengingatkan saya kepada arti sebuah komitmen. Komitmen sekali lagi, membutuhkan satu tujuan pasti yang diyakini kebenarannya. Andai saja beliau tidak mempunyai harapan dan keyakinan yang penuh terhadap tujuannya, pastilah saja tak akan ada kekuatan yang mendorong beliau untuk melakukan hal tersebut, karena sudah dari awalnya langkah - langkah kerjanya dibangun diatas rapuhnya keraguan, padahal sejatinya kita tahu keraguan sama sekali tak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan tujuan.
Terima kasih pada beliau atas perkenalan yang mengingatkan saya kepada arti sebuah komitmen. Komitmen sekali lagi, membutuhkan satu tujuan pasti yang diyakini kebenarannya. Andai saja beliau tidak mempunyai harapan dan keyakinan yang penuh terhadap tujuannya, pastilah saja tak akan ada kekuatan yang mendorong beliau untuk melakukan hal tersebut, karena sudah dari awalnya langkah - langkah kerjanya dibangun diatas rapuhnya keraguan, padahal sejatinya kita tahu keraguan sama sekali tak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan tujuan.
Sementara itu ingatan saya memutar pada ikrar yang selama ini akrab terdengar dari lisan manusia,
" INNA SHALATI WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI LILLAHI RABBIL’ALAMIEN "
Ya Rabb, bantu kami mengikat erat komitmen hidup ini.
0 Response to "Komitmen Manusia Kita"
Post a Comment