Partai Korupsi dan Solusinya

Partai Korupsi dan Solusinya

Kampanye terbuka sudah dimulai, semua pasukan partai bergerak sangat aktif sekali, di dunia nyata mereka menggelar berbagai macam kegiatan, misalkan bakti sosial ke kampung-kampung warga, atau kampanye jalanan ala preman pasar di sinetron lengkap dengan motor rombengan, sampai pagelaran dangdut dengan goyangan seronok dan ditonton juga anak-anak kecil, duhai para petinggi partai, ingin sekali kuucapkan kedukaan yang sangat mendalam untuk matinya pemikiran politik itu. .

Selain kampanye di dunia nyata, para pasukan partai juga tak ketinggalan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, dunia internet mulai dijadikan sarana untuk menyebarluaskan gagasan partai dan sosialisasi para calegnya. Forum maya seperti Kaskus.com ataupun Kompasiana dibanjiri tulisan - tulisan pemikiran partai, seperti berjualan kecap, semua mengklaim kemajuan yang dirasakan oleh negara Indonesia adalah atas prestasi partainya, jasa para kader-kadernya. Entah kemajuan yang mana yang dimaksud, saya sampai sekarang pun masih terheran-heran atas kelakuan para pasukan partai ini.

Sosial media apalagi, kicauan di twitter ramai sekali orang-orang berdiskusi tentang rekam jejak semua kandidat partai peserta, terlebih akun TrioMacan masih tetap menyeringai untuk membongkar segala kebusukan yang ada pada kondisi politik Indonesia, ada yang was-was, ada yang gregetan, ada yang koar-koar, seakan tahun 2014 ini adalah tahun ketidakwarasan Indonesia,hehe. . .

Dan jika berbicara tentang sosial media, jangan lupa juga untuk menyinggung facebook, karena facebook sejak lama sudah menjadi 'wadah' aspirasi rakyat Indonesia sebelum adanya twitter, mulai dari yang alay ber-eksis-ria sampai yang sok menjadi seorang wise-man, dengan mengunggah status yang bijak hasil copy and paste. Saya termasuk yang masih aktif dalam ranah dunia per facebook an ini, dan karena saya mempunyai banyak teman yang berafiliasi kepada partai - partai politik, tak heran kemudian jika beranda saya menjadi korban kampanye sewenang - wenang pasukan partai, tapi tak mengapa hitung-hitung update berita tentang perpolitikan di Indonesia.

Di kabar berita yang selalu update tersebut, saya mendapati salah satu gambar kampanye yang menarik geli untuk diperhatikan,hehe. Disebutkan juga komentar, "Pemilu itu seperti memilih jodoh,Sudah kenalkah kalian dengan partai pilihanmu? jangan sampai salah pilih ya kawan" dengan tampilan gambar berupa grafik partai dengan angka korupsi yang rendah. Ya, seakan akan permasalahan politik di Indonesia hanyalah tentang korupsi, korupsi, dan korupsi, dan cara memperbaiki Indonesia dengan memilih partai yang sedikit terlibat dengan kasus korupsi, sederhana sekali cara pikirnya.

Jika semua permasalahan negara Indonesia hanyalah korupsi dan kemudian solusinya adalah memilih partai yang sedikit terlibat kasus korupsi, kenapa juga tidak memilih partai baru yang malah mempunyai titik nol untuk angka korupsinya kan? tapi bukan itu yang ingin saya tuliskan.

Korupsi adalah salah satu pelanggaran yang terjadi dalam ranah kekuasaan, selain berbagai masalah yang terjadi dalam bidang politik Indonesia saat ini, yang jika dianalogikan mirip seperti guguran daun-daun yang selalu mengotori halaman rumah kita, jika iya begitu, solusi apa yang kemudian seharusnya dilakukan oleh partisipan atau seluruh rakyat Indonesia ini? menyapu satu-satu daun yang gugur? atau menebang pohon yang tak bermanfaat itu? inilah yang saya maksud dan suatu tulisan yang lain sebagai Pohon yang tak berbuah  dan sengaja ditanamkan pada halaman Negara Indonesia sehingga para rakyatnya lebih sibuk keluar rumah mengurusi daun-daun yang berceceran dan para penanam pohon yang pemaksa itu (baca:kapitalis) bisa bebas menjarah kekayaan yang tersimpan di dalam rumah.

Naudzubillah, inilah kemudian yang harus menjadi perhatian kita bahwa usaha perbaikan kondisi politik Indonesia tak akan selesai hanya dengan memilih partai yang 'bersih' dari korupsi, karena sejatinya partai - partai yang korupsi adalah bagai daun-daun busuk dari pohon yang busuk bernama Demokrasi yang berdiri diatas pondasi Sekulerisme, paham yang membuat aturan Allah SWT terabaikan oleh manusia untuk diganti dengan peraturan yang dianggap cocok oleh manusia. Paham yang mengabaikan kesadaran diri terhadap kekuasaan Allah SWT terhadap mahluknya, ya benar, paham yang menjadikan manusia tak mempunyai Ihsan, sebagaimana Rasulullah menjelaskan kepada sahabat yang bertanya , "Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu".

Kembali pada ranah perpolitikan Indonesia, jika kampanye yang diekspos adalah hanya untuk memperjuangkan siapa yang paling sedikit korupsi, ya seperti yang saya katakan, kita nantinya hanya dibuat sibuk pada perkara yang tiada habisnya, kembalilah pada Quran dan Sunnah untuk pemilu 2014 nanti, pilihlah mereka yang memperjuangkan Islam sebagai aturan dalam bermasyarakat dan bernegara. Adakah mereka berada di kartu partai peserta pemilu? Allahu'Alam melihat dari gaya kampanyenya sementara ini belum ada yang mencukupi ukuran Idelisme Islam. . .


0 Response to "Partai Korupsi dan Solusinya"