"Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu Di hari kita saling berbagi. . "
Para manusia yang pernah merasai menjadi remaja pada tahun 2000 an, pasti sedikitnya sudah mengenal beberapa baris kalimat di atas, Yup, itu adalah sepenggal lagu milik Sheila On 7 berjudul Sahabat Sejati.
Lagu ini dulu sempat menjadi salah satu lagu yang sering aku puter dalam playlist, selain Sephia dan Kisah Klasik untuk Masa Depan, walau sekarang juga tak berubah, hehe. .
Nah, sebagai penikmat musiknya Sheila on 7 di waktu boring, Aku mau nulis sedikit komentar untuk lirik Sahabat Sejati ini, Terkhusus setelah aku perhatikan liriknya,
Tak Pernah Kita Pikirkan
Ujung Perjalanan Ini. . .
Tak Usah Kita Pikirkan
Ujung perjalanan ini. . .
Dan tak usah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini. . .
Mungkin sepertinya tidak ada masalah gitu ya, persahabatan itu mengalir apa adanya, katakanlah begitu. Kita jalani apa yang bisa dijalani sementara ini, tak perlulah bermuluk - muluk akan menjadi apa persahabatan ini di masa depan nanti.
Well, sekalipun mungkin begitu yang termaksudkan, namun aku punya pandangan lain tentang persahabatan,
Dalam Islam, siapa yang menjadi Sahabatmu, adalah mereka yang akan menentukanmu dalam kebaikan atau keburukan, mereka jua lah yang akan menjagamu dengan nasehat atau malah tawaran bermaksiat, teringat akan sabda Nabi Muhammad,
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
Maka, bersahabatlah dengan tetap menimbang landasan syariat, jalinlah pertemanan bersama para manusia yang takut akan kehidupan akhirat, yang saling menebar kebaikan, dan mengantar pada kebenaran, sehingga kalimat "Tak Pernah Kita Pikirkan Ujung Perjalanan Ini. . ." tak lagi menjadi prinsip dalam persahabatan,
karena kita perlu sadari mulai saat ini,
"bahwa persahabatan akan selalu menentukan ujung perjalanan kehidupan kita nanti, surga atau neraka-Nya"
Yoyok Nugroho
0 Response to "Sahabat Sejati"
Post a Comment